09.25

PENGASIHAN ASMA KHADAM

Bercerita masalah asmara, memanglah sangat mengasyikkan. Akan tetapi tidaklah selamanya asmara itu mengasyikkan, sebab di dalam asmara pun ada bunga yang berbau busuk. Ada gula yang terasa empedu, ada khayalan yang melambungkan dan kemudian menghempaskan, ada impian yang meninabobokan dan kemudian membangunkan, ada cinta yang merana, ada kasih yang tersisih, ada debar-debar syahdu yang kemudian menyayat bagaikan sembilu dan masih banyak yang lainnya. 
Hanya saja yang menjadi permasalahan bukan soal lari atau menerima, melainkan bagaimana caranya menggolkan asmara. Supaya asmara dapat berbunga-bunga dan terhindar dari kegagalan. Asmara berarti cinta, dan cinta bukan berarti harus memiliki, inilah yang tidak kita inginkan. 
Oleh karena itu, di dalam urusan asmara dan cinta pun kita tak bisa lepas dari tangan Allah. Setelah berupaya lahiriah, agaknya kita pun perlu berupaya secara rohaniah mengaharap ridho Allah agar cinta bukan harus memiliki berubah menjadi cinta berarti harus memiki. Karena sepanjang Allah menghendaki, maka tiada lagi kekuatan yang mampu menghalangi kehendak Illahi. 
Di sini akan kami sajikan upaya rohaniah agar cinta berarti harus memiliki, yaitu laku rohaniah dengan menggunakan Ilmu Pengasihan Ayat dan Asma Khadam. Ilmu pengasihan ini apabila ayat-ayat dan nama-nama khadam di bawah ini dibaca sebanyak 41 kali, maka Insya Allah, orang yang kita kehendaki akan langsung jatuh cinta. Dan ilmu pengasihan ini bisa dilakukan atau dipelajari baik oleh pria maupun wanita. 
Inilah ayat-ayat dan nama-nama khadam dalam Ilmu Pengasihan Ayat dan Asnma Khadam yang harus dibaca: 
(Kamaa-in anzalnaahu minas-samaa-i fakh-tala-tha 
bihii nabaatul ar-dhi fa-ash-baha hasyiiman 
tadzruuhur riyaah) ya hagh-qal-zaa-iil. 
(Huwallaahul la-dzi laa ilaaha illaa 
huwa'aalimul ghaibi wasy-syahaadati huwar 
rahmaanur rahiim) yaajagh-syak-yaa-iil. 
(Yaumul azifati i-dzil quluubu ladal hajaajira 
kaazhimiina malizh-zhalimiina min hamiimiw 
walaa syafii-'iy yu-thaa') yaa ghadz-yaa-iil. 
('Alimat nafsum maa ah-dharatfalaa uqsimu 
bil-khunnasil jawaaril kunnasi wallaili 
i-dzaa 'as-'asa wash-shubhi i-dza tanaffa) ya wa'-zal-haa-iil. 
(Shad wal-Qur'aani dzidz dzikri balil ladziina 
kafaruu fii'izzati wasyiqaq) ya dzagh-sya'-yaa-ill 
tawakkaluu ya khuddaana haa-dzihil aayaati 
wa-ayyuhas sayyidu mai-tha-tharuuna bitahyiiji 
qalbi... (sebut nama si dia) bin... (bila si dia lelaki)/ binti... (bila si dia wanita)... (sebut nama ibunya). 
'alaa mahabbatii wamawaddatii aluuhan aluuhan 
al'ajal al'ajal assaa'ah assaa'ah 'alaa mulki 
sulaimaanabni daawuuda 'alaihimas salaamu bihaqqi 
muhammadinil mush-thafaa shal-lallaahu'alaihi wasallama 
wabihaqqi haa-dzihil aayaatil'i-zhaami wal-asmaa-il 
kiraami wabihaqqi kah-fazh-mah-yuusy. 
Allaahumma innii as-aluka an tusakh-khiralii 
watuharrikalii qalba... (sebut nama si dia) bin (bila lelaki) binti (bila si dia wanita) 'alaa mahabbati 
mawawaddatii nash-run minallahi wafat-hung qariib. 
Caranya: 
tiap malam bacalah ayat dan asma khadam tersebut sebanyak 41 kali tiap usai mendirikan shalat fardhu dan tiap tengah malam. Lakukan selama tujuh hari berturut-turut. Insya Allah dengan amalan ini kita bisa mendapatkan cinta dari orang yang telah menjadi pilihan kita. Semoga. 
Komentar: 
Ilmu ini adalah warisan dari para Waliullah dan secara diam-diam menjadi andalan dari banyak manusia guna mewujudkan hasratnya. Saya meyakini, walau kelihatannya mudah untuk dijalani, tetapi jangan silap, godaan di dalam menjalani bukan main banyak dan beratnya. 
Oleh karena itu, saya berpendapat, sebagai ilmu yang berlandaskan pada nafas keIslaman, bagi yang diridhoi, sudah barang tentu keampuhannya tak perlu diragukan lagi. 
Pasalnya jelas, selain menjunjung tinggi Asma Allah, ilmu ini juga melibatkan khadam yang benar-benar mempunyai keampuhan luar biasa. Saya hanya dapat berpesan, hati-hatilah di dalam mengamalkan ilmu pengasihan yang satu ini. Sebab jika untuk main-main, Anda akan terkena banyak resiko. Yakni dari Allah, para Wali juga dari khadam yang dilibatkan. Oleh karena itu, hati-hatilah di dalam mengamalkannya!

0 komentar: